BentengNews.Com-Senator Muslimah Australia Fatima Payman tuding ada politikus mabuk meminta untuk minum alkohol dan menari di atas meja.
Senator Fatima Payman, anggota parlemen federal pertama Australia yang mengenakan jilbab, telah mengajukan pengaduan resmi kepada otoritas parlemen, menuduh seorang kolega pria membuat pernyataan yang tidak pantas kepadanya selama acara resmi.
Berbicara kepada penyiar nasional ABC pada hari Rabu, senator berusia 30 tahun itu mengungkapkan bahwa insiden itu terjadi setelah kolega yang lebih tua "minum terlalu banyak" dan menyarankan dia mengonsumsi alkohol dan "menari di atas meja."
“Dia berkata: ‘Ayo kita beri kamu anggur dan lihat kamu menari di atas meja,’” kenang Payman. “Saya memberi tahu kolega ini, ‘Hei, saya tidak bisa berbuat apa-apa, kawan,’ dan melanjutkan dengan mengajukan pengaduan resmi.”
Meskipun waktu pasti kejadian dan identitas kolega tersebut masih dirahasiakan, masalah tersebut telah dirujuk ke pengawas parlemen untuk ditinjau.
Melansir Samaa TV, Payman, yang lahir di Afghanistan dan bermigrasi ke Australia saat masih kecil, adalah seorang Muslimah yang taat dan secara konsisten berbicara tentang keyakinannya dalam kehidupan publik, termasuk keputusannya untuk tidak minum alkohol.
Perkembangan ini terjadi di tengah pengawasan yang sedang berlangsung atas budaya tempat kerja di Canberra. Pada tahun 2021, mantan staf politik Brittany Higgins menuduh dia diperkosa di dalam kantor parlemen, yang memicu protes nasional dan peninjauan atas perilaku parlemen.
Penyelidikan berikutnya mengungkap budaya beracun yang ditandai dengan minum berlebihan, perundungan, dan pelecehan seksual di dalam lembaga federal Australia.
Kasus Senator Payman kemungkinan akan memperbarui seruan untuk reformasi struktural dan akuntabilitas yang lebih besar dalam pengaturan parlemen.
Payman yang pernah menjadi anggota Partai Buruh, kini duduk sebagai anggota independen di Senat, setelah memutuskan hubungan dengan partai yang berkuasa pada tahun 2024 atas penanganannya terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.
Baik pengawas parlemen maupun mantan kolega Payman belum mengeluarkan tanggapan publik terkait pengaduan tersebut hingga Selasa malam. (*)