Benteng Kupa-Pemkab Gowa Bedah Rumah Warga Miskin, Program 100 Hari Bupati Baru

Gowa,BentengNews.com-Benteng Kupa Group bersama Pemkab Gowa melakukan bedah rumah salah satu keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem di Kelurahan Bontonompo, Kecamatan Bontonompo.

Penyerahan rumah yang telah selesai direnovasi oleh pihak Benteng Kupa Group tersebut  dilakukan hari Kamis, 5 Juni 2025. Penyerahan dari manajemen perusahaan property ini kepada pemilik rumah, Hambali (50), disaksikan oleh Kepala Inspektorat Kabupaten Gowa M Agus Salim Harahap, Camat Bontonompo Syahrir Salam, Lurah Bontonompo Syarifuddin, Binmas dan Babinsa, dari PLN Gowa, serta Masyarakat setempat.  

Rumah Hambali sebelum direnovasi oleh Benteng Kupa Group. Dok: Benteng Kupa Berbagi

M Agus Salim Harahap dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada manajemen Benteng Kupa Group atas keterlibatannya dalam program tersebut. Dia mengaku salut terhadap Benteng Kupa yang punya kepedulian terhadap sesama. “Singkat sekali prosesnya, dan alhamdulillah rumah layak ini sudah bisa ditinggali,” kata Agus.

Dia juga menjelaskan bahwa bedah rumah ini merupakan bagian dari program prioritas di awal masa periode Bupati Husniah Talenrang dan Wakil Bupati Darmawangsyah Muin untuk mengentaskan kemiskinan di Gowa. Jadi semacam Program 100 Hari Kerja Bupati-Wakil Bupati.

Agus mengungkapkan bahwa saat ini ada 371 kepala keluarga (KK) dengan anggota keluarga 1.000 lebih yang tergolong dalam kategori miskin ektrem di Gowa.

Kemiskinan ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti pangan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses terhadap informasi.

Husniah-Darmawangsyah lalu meluncurkan Program Orangtua Asuh untuk membantu dan membimbing  mereka untuk keluar dari segala keterbatasan itu. Orangtua asuh ini adalah mereka para pejabat di seluruh OPD yang ada di tubuh Pemkab Gowa, mulai dari kepala  dinas hingga para pejabat eselon di bawahnya.

Dari program ini, sudah banyak kepala keluarga yang terbantu. Paling tidak, kata Agus, sudah punya tempat tinggal yang layak.

Hambali yang dibedah rumahnya oleh Benteng Kupa Ini masuk dalam asuhan Agus Salim Harahap. Meski butuh bantuan, kata Agus, pihaknya tetap sangat berhati-hati menerima bantuan.

”Kami sangat perhatikan ke masalah prosedur dan administratifnya. Kalau tidak hati-hati, bisa mengandung unsur gratifikasi atau fraud dalam pelaksanaannya. Jadi kami tetap punya prosedur ketat untuk pelaksanaan program ini,” kata Agus.

Proses dan biaya bedah rumah milik Hambali ini seluruhnya ditanggung oleh Benteng Kupa Group yanag disalurkan melalui Program Benteng Kupa Berbagi. Sedangkan listriknya, dibantu oleh pihak PLN.

Benteng Kupa Berbagi adalah semacam unit yang dibentuk oleh Founder dan Owner Benteng Kupa Group Ismail Manda untuk kegiatan sosial di lingkup perusahaannya. Benteng Kupa Group  yang punya proyek perumahan mulai dari maros, Makassar, Gowa, hingga Takalar.

Unit ini secara rutin melakukan aksi sosial seperti memberangkatkan umrah guru mengaji, imam masjid, dan para tukang, berbagi sembako ke masyarakat hingga ke pulau-pulau, membantu peralatan sekolah berupa smartphone kepada murid dan siswa kurang mampu, Jumat Berkah, dan lainnya.

Ketua Panitia Benteng Kupa Berbagi, Misbahuddin Hadjdjini, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program Pemkab Gowa tersebut. “ Terima kasih sudah melibatkan kami di program ini. Founder Benteng Kupa Group Bapak Ismail Manda, memang sangat peduli dan senang berbagi,” katanya.

Kepada Hambali, Misbahuddin menyampaikan pesan dari Ismail Manda, agar dengan rumah suasana baru itu menjadi motivasi untuk lebih bekerja keras lagi memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga.

“Ini semacam alat pemicu  untuk berusaha agar bisa keluar dari kesulitan ekonomi seperti selama ini,” kata Misbahuddin.

Hambali adalah ayah dari tiga anak. Sehari-hari dia bekerja sebagai buruh lepas pembuat batu bata di dekat tempat tinggalnya. Dia memiliki tiga anak dengan anak tertua masih kelas 5 sekalah dasar. Kebutuhan hidup selama ini banyak dibantu oleh tetangga-tetangganya sebab penghasilannya dalam sehari tidak mencukupi kebutuhannya.

Sepanjang acara berlangsung, Hambali  dan istrinya lebih banyak diam. Ekspresi wajahnya, tampak seperti antara heran dan bahagia. Mungkin sebelumnya tidak membayangkan bahwa ada pihak yanag peduli kepadanya.(*)m